M. KULIAH : PTK
JUDUL PENELITIAN : PENERAPAN METODA DEMONSTRASI
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERAKTIK WUDHU DI KELAS VIII MTs N
BAJARANGSANA KJ SINDANGBARANG .
BAB I
A. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Wudhu merupakan gerbang
atau kunci pertama dalam melaksanakan ibadah mahdoh, karena wudhu menjadi salah
satu syarat sah dari ibadah tersebut seperti sembahyang fardhu atau sembahyang
sunat, ketika hendak melakukan tawaf Ka‘bah. Hendaknya kita ketahui bahawa wudhu seringkali dianggap hal
biasa sehingga peserta didik sering kurang berhati-hati dalam berwudhu padahal
apabila wudunya tidak syah maka tidak syah pula amalan wajib yang di
kerjakannya.
Melihat dari
kebiasaan tersebut, ini terjadi karena kurangnya pemahaman siswa atas
pentingnya menyempurnakan kaifiat wudhu yang sesuai dengan perintah Nabi
Muhammad SAW dalam hadistnya. Oleh sebeb itu agar tidak terjadi lagi kekeliruan
pemahan dan penerapan yang dilakukan peserta didik dalam melaksanakan ibadah
wajib maupun sunah yang di awali dengan wudhu maka peserta didik harus benar-benar faham tentang
kaifiat berwudhu. Materi kaifiat wudhu apabila hanya menggunakan metode
ceramah maka pembelajaran terhadap peserta didik akan kurang efektif. Biasanya peserta
didik tidak fokus dan merasa jenuh dalam proses belajarnya maka hasil
pembelajaran materi tentang kaifiat wudhu tidak tercapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Berawal dari masalah tersebut, maka untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik terhadap pelajaran fiqih terutama materi tentang kaifiat
wudhu dengan menggunakan metode
demonstrasi pada proses belajarnya.
Materi yang bersifat afektik dan
berstuktur agar mampu difahami secara baik dan benar khusunya materi kaifiat
wudhu maka baiknya menggunakan metoda demonstrasi. Dengan menggunakan metoda
demonstrasi maka pemahaman peserta didik tentang kaifiat wudhu akan sangat baik
sebab metoda demontrasi akan mengarahkan siswa pada peroses yang benar-benar
nyata. Perlu diketahui pula bahawa metoda demonstrasi ialah memperaktekan
materi yang bersifat afektif kepada peserta didik dengan melihat dan
mengerjakan secara langsung dalam proses pembelajarannya. Dengan demikian
materi kaifiat wudhu yang menggunakan metoda demonstrasi akan jauh lebih
efektif dari pada hanya menggunakan metoda ceramah.
Pada kelas VIII MTs N Bajarangsana
KJ Sindangbarang sudah terbiasa mengunakan media electronic dan metode
demonstrasi pada mata pelajaran yang lain, maka peserta didik sudah terbiasa
dengan cara seperti ini dan peroses belajar mengajarpun sesuai dengan tujuan
yang di harapkan sebab peserta didik tidak merasa jenuh dan akan fokus dalam
proses belajarnya.
2. Identifikasi
Masalah
Dari judul penelitian ” PENERAPAN
METODA DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERAKTIK WUDHU DI KELAS VIII
MTsN BAJARANGSANA KJ SINDANGBARANG” dan
penjelasan di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut
:
·
Kurangnya penguasaan pada materi
·
Metoda yang di gunakan tidak sesuai dengan
materi yang disampaikan
·
Faktor kejenuhan yang hadir pada proses belajar
·
Kurang efektifnya proses belajar mengajar
3. Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari beberapa masalah
diatas, maka peneliti hendak merumuskan masalah yang paling dominan yaitu
sebagai berikut :
“Apakah dengan penerapan metoda
demontrasi pada materi kaifiat wudhu di kelas VIII MTsN Banjarangsana KJ
Sindangbarang akan meningkatkan kemampuan
praktik wudhu dikelas VIII MTsN Bajarangsana KJ Sindangbarang.”
4. Pemecahan
masalah
Untuk
mengatasi masalah kurangnya kemampuan praktik wudhu dikelas VIII MTsN
Bajarangsana KJ Sindangbarang, maka dapat dilakukan penerapan metoda
demontrasi. Metoda ini mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih epektif
karena siswa memperhatikan secara langsung serta memperagakan materi secara
tepat dengan di awasi oleh guru bidang study, sehingga kemampuan praktik wudhu
akan sesuai dengan syariat.
5. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan
pemecahan masalah di atas maka hipotesis yang di ajukan pada judul “PENERAPAN
METODA DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERAKTIK WUDHU DI KELAS VIII
MTsN BAJARANGSANA KJ SINDANGBARANG”.
Adalah penerapan metoda demontrasi mampu meningkatkan penguasaan praktik wudhu.
6. Tujuan
penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
mengatasi kurangnya penguasaan praktik wudhu pada mata pelajaran fiqih
khususnya pada materi kaifiat wudhu di kelas VIII MTsN Banjarangsana KJ
Sindangbarang dengan menggunakan metoda demontrasi, dan secara khusus tujuan
yang ingin dicapai adalah :
a) Agar
pembelajaran yang di berikan terhadap siswa lebih efektip, maka digunakan
metoda demontrasi.
b) Agar
peserta didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran pada materi
kaifiat wudhu.
c) Agar
siswa lebih menguasai praktik wudhu setelah mengikuti proses pembelajaran.
d) Mengetahui
tanggapan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan metoda demontrasi pada
materi kaifiat wudhu.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. pengetian metoda demontrasi
Metoda demontrasi adalah metoda
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun menggunakan media
pengajaran dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan. (Muhibbin
syah, 2010 : 205). Dapat kita lihat dari definisi tersebut ialah menunjukan
guru menampilkan terjadinya kejadian atau urutan melakukan suatu kegiatan
kemudian peserta didik juga melakukan hal yang sama setelah guru.
a) keunggulan
Metoda Demontrasi
Ø Dalam
pembelajaran teory, peragaan akan memberikan pemahaman yang lebih kongkrit
tentang bagian suatu objek atau langkah-langkah suatu proses.
Ø Dalam
pembelajaran praktek, demontrasi akan menentukan siswa menguasai keterampilan
tertentu secara lebih mudah dan sistematis termasuk mengingat area kunci atau
langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.
b) Kelemahan
Metoda Demontrasi
Ø memerlukan
waktu persiapan dan pelaksanaan yang lebih banyak
Ø kadang
memerlukan peralatan yang mungkin tidak di miliki pihak sekolah
Ø membuat
suasana gaduh dalam kelas.
Setelah memaparkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa dan metoda yang akan di terapkan pada proses
pembelajarannya maka terilihat ada kesinambungan antara materi dan metode,
karena materi kaifiat wudhu yang pada tatanan kehidupan itu menjadi hal yang
central hingga tergolong pekerjaan yang dilakukan setiap beribadah wajib serta
wudu adalah perbuatan yang mampu dilihat dan punya instrument yang jelas maka
dengan metoda demontrasi akan sangat tepat dalam menyampaikan materi hingga
tujuan pembelajaranpun akan tercapai di banding menggunakan metode yang lain.
C. METODA PENELITIAN
1. Setting penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksnakan di kelas
VIII MTsN Banjarangsana KJ Sindang barang, alamat sekolah di JL. Pasar
Sindangbarang RT.01, tepat berada di samping lapangan sepak bola milik desa
setempat, tepatnya di Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan kabupaten
Ciamis,sekolah ini berada ditengah pemukiman warga walau desa tersebut masih
tergolong terbelakang karena jauh dari jangkauan pemertintah pusat.
Penelitian ini rencananya berkolaborasi dengan satu
guru bidang study dan satu guru pengawas sekolah, subjek penelitian yang di
ambil adalah kelas VIII MTs. Waktu pelaksanaan pada semester 1 tahun ajaran
2013/2014. Kelas VIII MTs ini berjumlah 34 siswa, dengan perempuan 21 orang dan
laki-laki 13 orang dengan karakter siswa yang lebih menyukai metode bervariasi
tidak hanya ceramah saja atau berada di dalam kelas saja. Peserta didik cepat
mersa jenuh apabila guru hanya
mengunakan metoda ceramah pada peroses pembelajarannya, mereka lebih suka
dengan metoda yang melibatkan mereka sehingga bisa ikut aktif dalam kelas dan
membuat kejenuhan hilang dan mampu pokus dalam belajar hingga mampu
meningkatkan daya serap dari materi yang disampaikan, namun tidak semua siswa
ikut aktif tapii ada di antaranya yang masih pasif. Adapun latar bel;akang
ekonomi dari orang tua mereka sebagan berdanggang dan kebanyakan dari anak seorang
petani, dengan tanpa ada dorongan yang kuat di tambah proses belajar yang
kurang epektif maka di hawatirkan materi yang di sampaikan tidak akan terserap
dengan baik.
2. tidakan kegiatan mencakup :
Ø
. Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok
dan penutup.
Ø
. Siklus II, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok
dan penutup.
Ø
. Siklus III, meliputi : Pendahuluan, kegiatan
pokok dan penutup.
3. Siklus Penelitian
Lankah-langkah mengaflikasikan metoda demontrasi
a)
Langkah Perencanaan
Ø Pelajaro
dengan cermat topic yang akan diajarkan dan catat bagian-bagian atau langkah
yang akan di praktikan, tandai langkah-langkah yang dianggap kunci pada
praktik.
Ø Buatlah
scenario peragaan merujuk pada topic, dan tujuan pembelajaran serta catatan
tentang bagian dan langkah-langkah utama pada bagian sebelumnya.
Ø Siapkan
dan periksalah kesiapan materi yang akan disajikan agar ketika proses
pembelajaran tidak terasa kaku.
Ø Lakukan
percobaan pragaan yang mungkin dapat lebih di mengerti oleh peserta didik
hingga uji coba tersebut menjadi scenario yang akan digunakan di dalam kelas.
b)
Langkah persiapan
Ø Siapkan
scenario peragaan yang telah di anggap sempurna.
Ø Atur
posisi peraga dan duduk peserta didik agar dapat melihat peragaan dengan jelas
dan baik.
Ø Sampaikan
tujuan peragaan dan kaitannya dengan topic yang sedang di pelajari dan apa yang
di harapkan dari siswa.
c)
Langkah Pelaksanaan
Ø Lakukan
langkah demi langkah dengan kecepatan normal sambil menjelaskan batasan dari
setiap peragaan.
Ø Ulangi
langkah demi langkah dengan kecepatan lamban atau sub-normal sambil kembali
menceritakan maksud atau batasan dari sebuah peragaan.
Ø Meminta
peserta didik menyebutkan urutan yang diikuti dengan peragaan guru dengan
kecepatan sub-normal (lamban), pragaan di lakukan dengan mengikuti urutan yang
di sebutkan peserta didik.
Ø Meminta
peserta didik melakukan langkah demi langkah sambil mendeskripsikan dari
peragaan yang sedang dilakukannya.
Ø Terakhir,
meminta seluruh peserta didik melakukan langkah demi langkah dengan kecepatan
normal tanpa berbicara.
d)
Langkah Evaluasi dan Penutup
Ø Berikan
sejumlah pertanyaan yang terkait dengan bagian atau langkah yang baru di
peragakan.
Ø Meminta
komentar dari siswa lain tentang peragaan yang di lakukan temannya didepan
kelas.
Ø Berikan
koreksi terhadap langkah atau peragaan yang dilakukan para peserta didik
kemudian meminta mengulanginya kembali.
Ø Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari peraggaan dan
akhiri peragaan dengan menyampaikan terimakasih atas partisipasi siswa.
D.JADWAL PENELITIAN
No
|
KEGIATAN
|
MINGGU KE……..
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Proses pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyusunan Hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pelaporan Hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
E. BIAYA PENELITIAN
Penelitian tersebut membutuhkan dana dengan rincian
sebagai berikut :
NO
|
NAMA
KEGIATAN
|
VOL
|
SATUAN
|
BIAYA
|
JUMLAH
|
1
|
PRINT
OUT PROPOSAL
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
2
|
TRANSPORTASI
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
3
|
CINDERA
MATA
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
4
|
KONSUMSI
PENGAWAS
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
5
|
KONSUMSI
GURU
BIDANG STUDY
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
6
|
ATK
|
|
|
Rp.
|
Rp.
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
Rp.
|
F. DAFTAR PUSTAKA
BIOADATA PENELITI
NAM : SAEPUL
NIM : 1210201095
PRODI :
KEPENDIDIKAN ISLAM
TTL : CIAMIS, 01 AGUSTUS 1986
ALAMAT :
JL.SETIA BUDHI GEGERKALONG GIRANG NO.44G
NO.KONTAK: 082116884864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar