Sabtu, 26 Januari 2013

RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

logo baru
Disusun oleh :
Saepul : 1210201095





JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan             Pendidikan                  : MTs N BAJARANGSANA KJ SINDANGBARANG
Mata Pelajaran                        : FIQIH
Kls/ smster                              :  1/1
Alokasi waktu                         : 2 x 40

KAIFIYAT WUDHU
A.  Standar kompetensi :
Melaksanakan ketentuan thaharah
(bersucinya)

B.  Kompetensi dasar :
-          Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara thaharah
-          Menjelaskan hadas kecil dan tatacara thaharah
-          Menjelaskan hadas besar dan tatacara thaharah
-          Mempraktekan tata cara wudhu
C.   Indikator :
1. Menjelaskan sarat dan rukun wudhu 
2.  Menjelaskan sunah wudhu
3. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan wudhu
4. Menghapal doa setelah wudhu
5. Mampu memperaktekan wudhu
D.  Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran dengan baik maka diharapkan siswa mampu :
•  menjelaskan sarat syah wudhu
•  menjelaskan rukun wudhu
•  menjelaskan hal-hal yang membatalkan wudhu
•  mempraktekkan tata cara wudhu
•  menghafal bacaan do’a setelah wudhu

E.     Materi Pembelajaran : KAIFIYAT WUDHU
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata, “Kata wudhu’ terambil dari kata al-wadho’ah/kesucian ( الْوَضَاءَةُ ). Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci”.(Lihat Fathul Bariy : 1/306)
Adapun makna wudhu’ menurut tinjauan syari’at, kata Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-Sadlan -hafizhohullah-,
مَعْنَى الْوُضُوْءِ : اسْتِعْمَالُ مَاءٍ طَهُوْرٍ فِي اْلأَعْضَاءِ اْلأَرْبَعَةِ عَلَى صِفَةٍ مَخْصُوْصَةٍ فِي الشَرْعِ
“Makna wudhu’ adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat (wajah, tangan, kepala, dan kaki) berdasarkan tata cara yang khusus menurut syari’at”. (Lihat Risalah fi Al-Fiqh Al-Muyassar : hal. 19)
Kewajiban-kewajiban ( فُرُوْضٌ ) tersebut adalah:
1.      Niat
2.      Membasuh wajah. Termasuk wajah, adalah hidung, dan mulut.
3.      Membasuh kedua tangan sampai kepada dua siku.
4.      Mengusap kepala (termasuk kepala, adalah kedua telinga kita)
5.      Membasuh kedua kaki sampai kepada kedua mata kaki
6.      Melakukannya secara berurutan sesuai yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Maa’idah : 6) dilakukan secara beruntun, tanpa selang waktu yang lama.
Membaca basmalah yakni ‘ بسم الله ‘ (bismillah) yang bermaksud “Dengan nama Allah”. Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam:
Maksudnya: “Tiada sholat untuk siapa yang tidak berwudhu baginya, tiada wudhu’ untuk siapa yang tidak menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” Riwayat Abu Daud (101), Ibn Majah (399) dan at-Tirmizi (26). Al-Albani menyatakan ia sahih, Sahih al-Jami’ as-Shoghir (7514)
 Mencuci kedua pergelangan tangan sebanyak tiga kali.
Memasukkan air ke dalam mulut dan hidung dengan serentak sebanyak tiga kali kemudian menghembuskannya keluar. Air itu dimasukkan ke dalam mulut dan hidung dengan menggunakan tangan kanan. Kemudian air tersebut dikeluarkan menggunakan tangan kiri. Hal ini diterangkan dalam hadis berikut:
2.      وعن عبد خير قال نحن جلوس ننظر إلي علي حين توضأ فأدخل يده اليمنى فملأ فمه فمضمض واستنشق ونثر بيده اليسرى فعل هذا ثلاث مرات ثم قال من سره أنينظر إلى طهور رسول الله صلى الله عليه وسلم فهذا طهوره
Dari Abd Khair, dia berkata kami duduk-duduk dan melihat Ali Rhadiyallahu ‘anhu ketika beliau berwudhu’, dia memasukkan air ke dalam mulut dan hidungnya dengan menggunakan tangan kanan kemudian mengeluarkannya dengan menggunakan tangan kiri. Beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. Kemudian Ali Rhadiyallahu ‘anhu berkata: “Barangsiapa ingin melihat cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berwudhu’, maka beginilah cara wudhu’nya.”
Memasukkan air ke dalam hidung hendaklah dilakukan dengan bersungguh-sungguh kecuali ketika berpuasa. Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke dalam hidung melainkan ketika kamu berpuasa”
Membasuh muka sebanyak tiga kali. Kawasan muka ialah dari pangkal tumbuhnya rambut hingga bawah dagu atau janggut. Dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.
Jika rambut yang tumbuh pada wajah tidak terlalu tebal, maka wajib membasuhnya sehingga kulit yang dilindungi bulu-bulu tersebut. Sedangkan jika terlalu tebal, cukup dengan hanya membasuhnya sahaja.
Membasuh tangan dari hujung tangan hingga ke siku sebanyak tiga kali.
Menyapu keseluruhan kepala dan telinga sekali saja. Kedua-dua telinga adalah termasuk dalam kawasan kepala. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Kedua telinga adalah daripada kepala.”
Cara menyapu kepala ialah dengan meratakan air ke seluruh kepala dan setelah itu kedua-dua jari telunjuk digunakan untuk membersihkan bagian dalam telinga manakala kedua-dua ibu jari pula digunakan untuk membersihkan bahagian belakang telinga.
Membasuh kaki dari ujung jari hingga ke buku kaki sebanyak tiga kali.
Setelah melakukan hal-hal di atas, hendaklah membaca doa selepas wudhu’ yang wujud di dalam sunnah. Ada beberapa jenis bentuk doa setelah berwudhu’, antaranya:
Umar Ibn Khattab Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Tidaklah siapa di antara kamu yang melakukan wudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian membaca:
Ashhadu anlaa ilaaha illallaahu wahdahu laa shareekalahu washhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasooluhu
(Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah yang Esa yang tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahawa Nabi Muhammad itu hambaNya dan RasulNya) melainkan kesemua delapan pintu syurga akan dibuka untuknya- dan dia akan memasukinya melalui mana-mana pintu yang dia kehendaki. (Riwayat Muslim: 234, Abu Daud:169, at-Tirmizi:55, an-Nasai:148 dan Ibn Majah:470)
Di dalam riwayat at-Tirmizi ditambah kalimat di bawah kepada doa di atas:
3.      اللهم اجعلني من التوبين و اجعلني من المتطهرين
Allahummaj’alni minat tawwabin, waj ‘alni minal mutatohhirin
(Ya Allah, jadikanlah aku dari kalangan manusia yang bertaubat dan jadikanlah aku dari mereka yang bersuci.) ( Di nilai Sahih oleh al-Albani )

F. Metode Pembelajaran
·         Ceramah
·         Demonstrasi
·         Penugasan
G.  Model Pembelajaran
Demontrasi
·         Kegiatan pendahulaun (10 menit
• Berdo’a bersama 
• Memusatkan perhatian siswa pada materi yang akn di belajarkan

Kegiatan inti (40 menit)
• Siswa menyimak pengertian tentang kaifiat wudhu
•Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara berwudhu dengan di contohkan di depan
• Siswa di beri tugas untuk mempraktekan satu demi satu adegan dalam kaifiat wudhu
kegiatan penutup (10 menit)
·         Guru menjelaskan siswa untuk mencatat poin-poin penting pembelajaran
·         Guru menanyakan point-point yang telah di jelaskan dan di peragaakan
·         Minta komentar siswa dari pelaksanaan demontrasi
·         Salam

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Waktu
(Menit)
Aspek Life Skill
yang diinginkan
Pendahuluan :
  1. Pembuka
  2. Apersepsi; mengingat materi sebelumnya
  3. Mengulas tujuan pelajaran hari ini.
  4. Pre test lisan



10
·         Kemampuan mengingat
·         Kemampuan memahami kerangka permasalahan
Inti :
  1. Siswa diberi kesempatan membaca dan memahami lembar tata cara wudhu
  2. Guru kemudian siswa memperagakan praktek tata cara wudhu

15


45
·         Kemampuan membaca dan memahami.
·         Kemampuan Memperagakan
Penutup :
  1. Penyatuan gagasan dan tanya jawab dipimpin oleh guru.
  2. Penugasan; diberikan tugas untuk mengamati peragaan dan membuat rangkuman dari hasil praktek

5

5
·         Kemampuan menerima
·         Kemampuan mengamati


I. Sumber/ Alat belajar
·         Alat : Spidol, papan tulis, computer/slide gambar
·         Sumber : Fathul Bariy, LKS, buku fiqih
J. Evaluasi/ penilaian
-       Jenis                              : demo & tulisan
-       Bentuk                          : praktek test tulis
-       Teknik Pelaksanaan      : Post test
Aspek
Tes
Jenis Tagihan
Bentuk Tagihan
Skor
Kognitif
Tuliskan tata cara wudhu?
Apa hikmah apabila kita dalam keadaan suci?
Ulangan Harian
Tes Tertulis
20


20
Afektif
Mempraktekkan tata cara wudhu !
Penilaian Kelompok
Tugas Kelompok
30
Psikomotorik
-
-
-
-



*) terlampir
                                                                                          Bandung, 1 Desember 2012
Kepala Sekolah                                                                                              Guru pamong,



  Nazila Farha                                                                                                    Saepul MPd.I*          
1210201088356667                                                                                           
            





Tidak ada komentar:

Posting Komentar